Kolaborasi Ditjen Teknis dan BPPSDMP Dalam Penguatan Balai Pelatihan
Nusakini.com--Tangerang--Dalam menjalan dan mensukseskan program Kementerian Pertanian, setiap eselon satu mempunyai keterkaitan kepentingan. "Terhadap Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), mereka berharap bagaimana BPPSDMP menyiapkan SDM yang berkualitas dan punya kompetensi terutama menyangkut hal teknis komoditas mulai dari mengolah lahan sampai memasarkan, hendaknya dikuasai oleh SDM. Mampu menguatkan keterapilan bukan hanya pada petugasnya, tetapi juga pada petaninya", ujar Zahron Helmi Kabid Program dan Kerjasama Puslat pada acara Identifikasi Kebutuhan Pelatihan Pertanian 2020, Penyusunan Standar Kompetensi Kerja dan Kurikulum Pelatihan Vokasi, dan Koordinasi Pengembangan Kelembagaan Pelatihan Pertanian di Hotel Santika BSD City. (16/5/2019)
Zahron mengungkapkan untuk mewujudkan pelatihan keseluruhan komoditas teknis membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, karena anggaran Puslatan masih terbebani belanja modal alat mesin pertanian di Balai Pelatihan. "Dengan pertemuan ini, nantinya bisa tersusun kebutuhan belanja modal berupa fisik untuk pelatihan Hortikultura, Tanaman Pangan dan Peternakan yang bisa dikolaborasikan antara direktorat teknis dan balai pelatihan, dimana tugas balai fungsinya hanya meningkatkan kompetensi SDM petani dan aparatur", tambhanya.
"Ditjen teknis sangat membutuhkan tenaga pelatih yang memberikan pelatihan, dimana setelah mereka selesai pelatihan harus menguasai teknologi. Peserta yang telah dilatih mampu memberikan pelajaran bagi dirinya dan orang lain, bahkan menjadi pengusaha pertanian. Dengan pertemuan ini, pusluhtan, bisa meningkatkan kapasitas penyuluhnya dan pusdiktan bisa memberikan pendidikan sesuai yang dibutihkan dunia usaha dan dunia industri, sehingga kedepan untuk mencapai lumbung pangan sudah disiapkan SDM sejak awal", ujar Zahron.
Zahron mengatakan nantinya diharapkan anggaran Ditjen PSP bisa dibelanjakan modal alsintan untuk balai pelatihan, sehingga anggaran BPPSDMP tetap pada fokus peningkatan widyaiswara dan petani. Pelatihan yang sifatnya keterampilan sangat teknis harus dibalai, tetapi pelatihan yang keterampilan simple akan dilakukan dilapangan atau P4S. Karena pelatihan yang sangat teknis, alsintan dan laboratoriumnya ada di balai dan balai sebagai Lembaga Sertifikasi yang bisa mengeluarkan kompetenai dan sertifikasi. (R/Rajendra)